Kecewa Terdalam

Hari itu selalu membayangi saya.
Hari dimana saya dikecewakan dengan cara yang luar biasa.
Seorang pria yang saya pertahankan 5 tahun lamanya menghianati saya.
5 tahun bukan 5 detik. Selama 5 tahun kita melakukan segala hal bersamaan, kecuali mandi, boker, dan coli.
Sebenarnya bisa saja saya memaafkan pria itu, menerimanya kembali bersama, dan melanjutkan semua mimpi yang pernah kita rajut berdua, hidup enak dan nyaman. Tetapi logika saya menyuruh saya untuk menutup diri serapat mungkin, walaupun saya tidak pernah memungkiri kalau rasa sayang itu selalu menyeruak, membuat saya menangis hampir setiap malam selama lebih dari 2 tahun lamanya. Saya menyayanginya, tapi menerimanya kembali bukanlah pilihan. Dia tahu mengenai trauma masa lalu saya, tetapi dia menyakiti saya dengan cara yang sama! Setelah dia berjanji untuk saling setia dan tidak saling meninggalkan.

Sampai saat ini saya masih menyimpan trauma itu. Saya takut dikecewakan, walaupun kenyataannya saya selalu dikecewakan.

Bertahun-tahun saya menutup rapat-rapat hati saya. Tidak menanggapi sedikitpun ajakan seorang pria untuk membina sebuah hubungan. Saya belum siap dikecewakan lagi.

Hingga pada Mei 2016, saya mencoba memberikan kesempatan kepada seorang pria. Dia sangat mencintai saya, tetapi rasa trauma saya yang justru membuatnya kecewa. Maaf, Wai. Maaf kita pernah saling mengecewakan satu sama lain.

Tidak lama setelah itu, Tuhan mempertemukan saya dengan Joel. Dia memperlakukan saya dengan sangat baik, dia terlihat sangat mencintai saya. Tetapi ternyata dia adalah pria berpacar, dan saya memilih untuk pergi dan tidak menoleh sedikitpun kearahnya. Walaupun sebenarnya dia adalah pria yang sangat saya inginkan. Sekali lagi saya dikecewakan dengan cara yang hampir sama 😊

Hingga saat ini Tuhan mempertemukan saya dengan anaknya yang lain lagi. Pria yang cenderung pendiam, menurut saya sih begitu hahaha semua berjalan biasa saja, dia tidak begitu menjungkirbalikkan dunia saya, cenderung biasa namun inilah yang saya inginkan.
Kalaupun nanti dia mengecewakan saya seperti yang sebelum-sebelumnya, tentu saya akan sangat kecewa, saya akan marah dan saya (mungkin) akan menangis. Tetapi saya akan berjanji pada diri saya sendiri bahwa saya akan segera sembuh dan cari pacar baru lagi mungkin.
Saya wanita yang kuat, kalaupun harus kecewa lagi saya akan berdiri lagi.

Komentar

Hits