Pasangan Ternyaman

Di suatu pagi yang cerah namun mendung, kilat menyambar-nyambar jomblo hina yang sedang mencari mangsa. Pagi itu gue ngobrol asyek sama temen gue, sebut aja namanya S (nama disamarkan, nama aslinya Seta, kalau nama panjangnya Setaaaaaaaaaaaa.....n) HAHAHA
Kita lagi curhat dan membanggakan pasangan masing-masing dan pasangan tetangga depan rumah.
Si Seta yang emang mulutnya nyerocos terus kaya petasan cabe-cabean tiba-tiba nyablak "Pin, muka lo pas-pasan terus badan lo kelebihan kan yee? Tapi setelah gue melakukan riset selama sewindu kok laki lo ganteng-ganteng yaaa? Dukun mananih susuknya? Topceeeer!!". Setelah petasan Si Seta habis gue teriak dalam hati "Babik!! Jujur banget ni tuyul satu". Tapi Seta ga denger soalnya Seta budek, nggak peka hatinya! Padahal gue udah teriak dalam hati.
Akhirnya gue jawab dengan sok bijak gini "Soalnya gue unik, Tak. Di dunia ini gue masuk spesies langka. Hahaha".
"Eh itu unik apa aneh yaa?" Seta kampret nyablak lagi mulutnya. "Babik dia ngatain gue lagi!!" gue masih teriak dalam hati dan Seta masih budek juga.
"Yaa dua-duanya sih. Hehehe", gue jawab sambil ketawa garing, segaring ketek gorila.
"Eh tapikan pacaran itu nggak melulu soal tampang, Tak. Bisa aja kan ngejar hartanya doang atau cuma dimanfaatin doang", gue nyambung lagi.
"Hah harta? tapi kan lo kere, Pin. Lipstik aja lo minta gue. Terus siapa juga yang mau manfaatin lo, ada gitu yang bisa dimanfaatin?" Seta ngatain gue lagi nih.
"Aaaah taik Tak", ini gue teriak di kuping Seta, nggak di dalam hati lagi. Ngata-ngatain terus sih.
"Hehehehe", Seta nyengir, makin kaya kuda kurang belaian.
Dari obrolan nggak penting gue sama Seta, hikmahnya adalah nggak ada. Hahahaha.
Bukan sih. Hikmahnya adalah gue nggak pakai susuk. Mungkin suatu saat nanti bisa dicobadeh.
Dari omongan Seta gue mikir, mikir keras banget. Jadi, sebagian besar orang di dunia manusia ini masih ngelihat buku dari sampulnya. Coba deh cara pandang itu diubah, kalau ke ke toko buku coba lihat buku yang sampulnya bagus, terus baca dulu isinya sebelum beli, bacanya sampai kelar ya. Terus habis itu coba cari buku yang sampulnya biasa, baca lagi sampai kelar. Nah, setelah itu bandingkan! Baca buku di tempat lebih ngirit daripada dibawa pulang. Soalnya bayar. Udah gitu aja. Wkwk :p
Nah soal memilih pasangan, tampang sepertinya memang harus dipertimbangkan. Tapi itu bukan hal yang utama. Buat apa punya pacar ganteng tapi nggak bisa bikin nyaman? masa depannya nggak jelas, nggak pinter bahagian kamu, nggak mau berkorban, nggak peka, ngupilnya pakai jempol kaki, jalannya merayap, terus suka nyolek pantat macan? Lo pada mau punya pasangan begituan? Gue sih nggak mau.
Intinya cari yang nyamanlah. Nyaman disampingnya, nyaman dilihat wajahnya, nyaman kendaraannya, nyaman rumahnya, nyaman kalau pergi-pergi, nyaman diajak jalan-jalan di amazone, nyaman diajak nyabutin bulu kaki gorila dan entahlah. Ngelantur.

Komentar

Hits